YUNI
kisah Yuni adalah kisah ketulusan persahabatan berbalut semangat. kelumpuhan yang menyerang Yuni saat duduk di kelas empat SD sempat membuatnya murung. Keterbatasan ekonomi membuat keluarga Yuni kebingungan untuk mengatasi kelumpuhan Yuni.

Pagi itu mentari masih malu-malu menampakkan sinarnya yang garang, namun di Jalan Kampung Ciekek Pabuaran, Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari kabupaten Pandeglang Provinsi Banten sudah tampak dua siswi SD berangkat ke sekolah. Sekilas, tak ada yang berbeda karena dua siswi itu mengenakan seragam SD yaitu kemeja putih dengan rok panjang merah plus kerudung putih. Senyum ceria khas anak-anak juga menghias wajah dua siswi itu menandakan semangat belajar yang tinggi. Namun bila Anda yang kebetulan melewati jalan kampung yang letaknya hanya satu kilo dari pusat pemerintahan Pandeglang itu mau mencermati, perilaku dua siswi SD itu saat berangkat sekolah, terlihat berbeda dari siswi lainnya lantaran salah satu siswi terlihat menggendong siswi lainnya. Tapi hal itu bukan disengaja apalagi dilakukan dengan maksud bercanda karena siswi yang digendong ternyata menderita lumpuh.

salah seorang guru SDN Karaton IV Tati Fatmawati kepada wartawan menuturkan, kendati lumpuh, yuni adalah siswi yang memiliki prestasi tinggi karena pernah menyabet juara III dalam ajang Olimpiade MIPA tingkat Provinsi Banten tahun 2010. Putri pasangan suami istri kurang mampu Sayuti (48) dan Sutihat (42), itu tinggal di Kampung Ciekek Pabuaran, Kelurahan Karaton, Kecamatan Majasari. Walau kakinya lumpuh,Yuni  tak terlihat minder kata Tati (sahabatnya). Laksana anak-anak lain, Yuni tetap ceria bahkan sesekali ia bersenandung saat kumandang bel istirahat dibunyikan. Ya, Yuni memang senang menyanyi bahkan katanya bercita-cita menjadi penyanyi terkenal.

Di sekolah, beberapa orang teman juga ada yang mengolok-olok kelumpuhan Yuni. Namun, Tuhan tidak berpangku tangan. Dua orang sahabat Yuni, yaitu Mela dan Dina dengan setia menggendong Yuni setiap kali pergi dan pulang sekolah, bertahun-tahun! Aktivitas Yuni lainnya di sekolah pun dibantu oleh dua orang sahabatnya tersebut.
Semangat Yuni untuk bersekolah kembali bangkit kendati ia harus berusaha dua kali lebih besar untuk sampai ke sekolah dan bisa belajar bersama dengan teman-teman lainnya. Ini dibuktikan dengan prestasinya di sekolah juga tidak mengecewakan. Ia bahkan dapat meraih juara ketiga perlombaan MIPA provinsi Banten.

“Senyuman ku tak akan, pernah luntur lagi, singing all day long…. Semangat ku tak akan, pernah patah lagi, dancing all night long….” Yuni bersenandung penuh semangat bersama kedua sahabatnya. Lagu favoritnya, “Senyum dan Semangat” milik kelompok SmAsh seakan mengungkapkan perasaan hati Yuni. Seperti lagu favoritnya tersebut, Yuni masih akan terus tersenyum dan bersemangat untuk menyongsong masa depannya.