aku makan dari sisa makananmu, tidak sadarkah engkau
oleh zainuri podo
satelah itu saya sadar, bahwa hidup saya selama ini jauh-jauh lebih beruntung dari pada foto disebelah saya,,
saat saya melihat beliau duduk sambil mengambil beberapa kardus makanan saya kira bapak ini seorang pengawai pembersih yang membersihkan taman balai kambang, akhirnya teman saya menyarankan untuk mengambilkan makanan yang masih baru, setelah makan itu diberikan orang tua ini masih sibuk mencari - cari sesuatu di kumpulan kardus bekas makan dari mahasiswa fakultas farmasi UAD yang saat itu sedang sikrab (siang keakraban).
akhirnya saya tertarik untuk mendekatinya, belum sempat saya bertanya sesuatu bapak ini sudah meberi saya pertanyaan "punya plastik mas" dalam pikir saya buat apa ya plastik, ternyata beliua mengambil sisa lauk yang tidak dihabiskan oleh mahasiswa, dan beberapa snack yang masih bisa dimakan, saat itu saya seperti orang bodoh, tak berkata apa-apa lagi
ditambah lagi mata bapak itu yang berkaca-kaca oleh air mata yang belum menetes,
beberapa saat saya mengobrol, ternyata beliau tinggal didekat air terjun tawang mangu, lauk dan snack itu akan dimakan bersama dirumah
saat ada acara seperti ini beliau lebih memilh untuk mengambil sisa lauk yang masih bisa dimakan daripada harus mengemis minta uang
semua itu membuat saya sadar, selama ini tidak pernah bersyukur dengan apa yang saya peroleh selama ini
ternyata ada yang masih jauh kekurangan jika dibanding dengan saya
dan beliau tidak pernah mengeluh
lalu aku??
yang saat butuh hanya bisa bilang ke orang tua kita, ma/pa aku mau beli laptop dan hp baru y,,
yang saat butuh hanya bisa bilang ke orang tua kita, ma/pa aku mau beli laptop dan hp baru y,,
yang ini udah jadul
pernahkah kita berfikir bahwa apa yang telah dilakukan kedua orang kita agar kita lebih beruntung dari pada mereka dengan harapan kita kelak akan menjad sarjana yang membanggakan
mereka bekerja siang malam untuk membiayai hidup kita, kuliah, serta kebutuhan-kebutuhan yang lain
lalu dengan enaknya kita meminta uang tersebut
sudah saatnya kita merubah diri kita, untuk menjadi lebih baik
jangan buat mereka kecewa
selama kita masih bisa melihat wajah mereka
buatlah yang terbaik untuk kedua orang tua kita, membuat mereka bahagia
dan juga membantu sesema kita yang sedangg membutuhkan
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
Motivasi,
Tokoh Luar Biasa
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
16 November 2011 pukul 22.08
saya suka yang ini mas zaen,,,,,
mengerikan,,,,
17 November 2011 pukul 01.46
makasih mas bro,
tunggu artikel selanjutnya.
17 November 2011 pukul 06.48
mengharukan
17 November 2011 pukul 06.50
luar biasa
yuk kita bahagiakan kedua orang tua kita
17 November 2011 pukul 06.54
terima kasih
mari kita melakukan yang terbaik
19 November 2011 pukul 03.37
lanjutkan
nikah cuy,,,
20 November 2011 pukul 02.06
jaenuri hebat
20 November 2011 pukul 02.28
terima kasih,,
terus belajar,,,semangat